Cerita Dongeng Anak Lomba Kura-Kura

Assalamu'alaikum warahmatullah, selamat siang pengunjung kisahcerita.com, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan sebuah cerita dongeng tentang kura-kura yang berlomba lari dengan kelinci, yang akan menggugah hati kita bahwa sebuah usaha yang keras akan membuahkan hasil yang baik, dan terlalu yakin akan kemampuan diri sendiri membuat kita sombong dan meremehkan, akankah kura-kura berhasil memenangkan lomba?, yuk kita simak ceritanya.

Semua penonton antara lomba yang akan berlangsung antara kura-kura dan kelinci berkumpul di pinggiran hutan. Para hewan yang menonton dalam hati sudah membicarakan siapa pemenangnya karena mereka sudah menyadari siapa yang paling cepat dalam berlari antara kura-kura dan kelinci. Tetapi mereka tetap inging memastikan dan menonton perlombaan.

Di sebuah arena yang hijau si kelinci dan kura-kura bersalaman dan siap untuk memulai lomba. Sementara itu si merpati yang menjadi juri sudah memulai aba-aba dan perlombaan pun dimulai, dengan tertatih-tatih si kura-kura memulai larinya dan sempoyongan karena memiliki rumah di punggungnya yang berat tatapi semangatnya tak kunjung surut. Sementara itu kelinci berjalan dengan santai sambil memakan rumput yang ada di arena perlombaan.

Dan sampailah pada pertengahan pertandingan dengan sengaja si kelinci berbaring di atas tumpukan jerami seraya meremehkan pertandingan lari ini, sementara si kura-kura tetap semangat meneruskan lajunya dengan perlahan-lahan tapi pasti.
Ilustrasi Kura-Kura Berlomba +Pixabay 
'Hey kelinci lomba lari sedang berlangsung!!' teriak Si kambing mengingatkan kelinci di pinggir arena.
Tetapi si kelinci menjawab dengan santai 'Iya aku tau', Si Kura-kura paling akan sampai finish nanti sore tenang saja, kata kelinci sambil berbaring kemudian sampai tertidur dengan pulas.

Kehebohan teriakan penonton semakin menjadi ketika si kura-kura hampir sampai di garis finish. sementara itu si kelinci masih tertidur. Dengan penuh semangat kura-kura melangkah sedikit demi sedikit, sedangkan penonton terus melihat kelinci yang masih tertidur pulas.

Waktu seperti tidak ada habisnya, sampai Si Kura-kura memanjangkan lehernya untuk melihat berapa jauh lagi dia harus berjalan, dan dia mengetahui kira-kira hanya beberapa meter lagi, dengan kelelahan dia berusaha sekuat tenaga untuk mencapai garis finish.

Dan kemudian dengan kaget si kelinci terbangun dan melihat si kura-kura hampir sampai pada garis finish. Dengan cepat dia bergegas berlari sampai seperti melayang karena saking cepatnya dengan di ikuti pandangan dari para penonton.

Para burung bercuit-cuit! Singa mengaum membahana! Para penonton yang lain melompat lompat kegirangan. Mereka tidak menyangka pertandingan bisa seseru ini. Mereka berteriak riuh mendukung Pak Kura-kura yang masih berjalan lamban beberapa langkah lagi ke garis akhir sedangkan Bung Kelinci sudah sangat dekat. Sekarang sudah beberapa senti lagi dan Bung Kelinci sudah ada di belakang punggungnya.
Pak Kura-kura meregangkan lehernya panjang sekali dan menyentuh garis akhir sesaat lebih cepat daripada Bung Kelinci.

Si kura-kura memenangkan lomba!
Para penonton bertepuk tangan dengan riuh. Mereka mengarak Pak Kura-kura di atas punggungnya dan bernyanyi betapa baik dan bahagianya dia.

'Pak Kelinci seperti biasa terlalu yakin pada dirinya sendiri,' begitu kata seekor burung hantu kepada burung elang. 'Sekarang dia harus menyadari bukan hanya lari cepat yang bisa memenangkan lomba.' (Tamat)


Nah itulah akhir dari lomba yang meleset dari perhitungan banyak orang, jangan lupa baca juga cerita Anak Kelinci dan Temannya.

Pesan dari cerita Dongeng Anak ini adalah : yakin pada diri sendiri itu boleh, tetapi kemudian menjadi sombong dan meremehkan orang lain adalah perbuatan yang buruk.

Dongeng Lainnya . . . .

Cerita Dongeng Anak Kelinci dan Temannya

Assalamu'alaikum warahmatullah, kisahcerita.com kembali menghadirkan dongeng yang inspiratif untuk para pembaca, kali ini kami akan memberikan cerita dari seekor kelinci yang punya banyak teman tetapi ketika kesusahan apakah ada teman yang akan menolongnya?, mari kita simak kisahnya.

Kisah ini di buka dengan seekor kelinci, tidak ada seekor binatang pun yang menganggap Si Kelinci sombong, bahkan ada banyak hewan lain yang menjadikan kelinci yang baik sebagai sahabat mereka. Karena itulah si kelinci sangat senang dalam menjalani hidupnya. Kemudian pada pagi hari yang sejuk dia ingin mengunjungi saudara saudaranya dengan penuh semangat, sampai dia tertimpa reruntuhan ranting yang membuat kakinya tergores.
Ilustrasi Kelinci dan Temannya +Pixabay 

Lukanya tidak cukup parah tetapi dia khawatir karena besok mendengar kabar bahwa seorang pemburu akan datang di sekitar daerahnya. Dia berjalan tertatih-tatih beberapa langkah dan kemudian terduduk, ia menggaruk telinganya yang panjang. Sesuatu pasti ada yang salah, pikirnya.

'Kenapa aku harus lari terus terusan untuk menghindari anjing pemburu itu' katanya dalam hati sambil memijit-mijit kakinya yang agak sakit itu sambil berkata lagi dalam hati 'aku akan melakukan sesuatu yang lain untuk mengatasinya'
Dia merubah rute perjalanannya yang semula untuk menemui anaknya kini menjadi ke sebuah taman tempat si Kuda sahabatnya.

'Selamat pagi temanku si kuda' katanya. 'Aku sedang dalam masalah karena kakiku yang sedang terluka sehingga aku tidak bisa menghindar dari kejaran anjing para pemburu bolehkah aku naik ke punggungmu?'

'Kamu tentu tahu bahwa aku akan membantumu bila bisa' kata Si Kuda. 'Tetapi besok aku harus bekerja dengan majikanku seharian. tenanglah orang baik sepertimu pasti akan dapat bantuan dari yang lainnya, aku yakin akan hal itu'

Si kelinci berterimakasih kepada kuda lalu pergi melanjutkan perjalalan ke tujuan berikutnya, alangkah senangnya dia ketika bertemu dengan si kerbau dan tanpa basa-basi dia langsung menceritakan kisahnya yang sebelumnya terjadi.
'Tubuhmu yang besar serta tandukmu yang kokoh tentu akan bisa menghadang para anjing pemburu beserta pemburunya sekalian' kata si kelinci.

'Iya, tentu aku bisa melakukan hal itu kawan' jawab si kerbau. 'Sayangnya aku ada pertemuan penting besok yang harus aku kunjungi dan aku sudah berjanji dengan saudaraku.'
'Saya mengerti' dengan cepat si kelinci memberikan jawaban. 'Sudahlah, tidak apa apa kok.'
'Aku melihat si kambing beberapa hari yang lalu, tentu dia juga bisa menolongmu coba tanya kepadanya' kata si kerbau.

Setelah lama mondar-mandir kesana kemari si kelinci bersandar sebentar di bawah pohon dan secara kebetulan si kambing datang menghampiri, dan dengan segera kelinci menceritakan kisahnya lagi.
Kemudaian kambing berkata 'Aku sangat senang kalau bisa membantumu kamu tau sendiri kan bagaimana hubungan pertemanan kita, tetapi badanku sedang tidak enak saat ini mungkin karena makanan yang aku makan tadi' kata si kambing sambil merengut.

Sampai pada sore hari dia tak kunjung dapat bantuan dari teman-teman yang di percayainya mereka kelihatan sangat sibuk dari hari-hari biasanya dan kelihatan enggan untuk dimintai pertolongan.

Jika anda sedang mencari berbagai alamat perusahaan anda bisa berkunjung ke website kantoralamat.net

Si kelinci pun pulang dengan perasaan was-was ketika memikirkan hari esok, bagaimana yang akan terjadi dengan keluarganya terutama dirinya yang sedang terluka, sesampainya di rumah dia masuk dan berkumpul di dalam rumahnya, rumah kelinci adalah lubang yang berada di bawah tanah. Dan tanpa di duga ada si laba-laba yang lewat, kelinci memanggilnya dan menceritakan masalahnya kepadanya. Tanpa di duga si laba-laba bersedia membantu dengan menutupi pintu rumah si kelinci dengan benangnya sehingga tidak terlihat lagi. Si kelinci pun sangat berterimakasih kepada sang laba-laba.

Kemudian kelinci menceritakan pengalamannya kepada anaknya seraya berkata 'Jika kalian ingin tau teman yang sebenarnya patut di perjuangkan cobalah meminta bantuannya dan kalian akan tau sahabat yang sebenarnya'. (Tamat)

Pesan dari cerita Dongeng Anak ini adalah : ketika dalam kesulitan kawan sejatilah yang akan menolong kita.

Dongeng Lainnya . . . .

Cerita Dongeng Anak Tupai Yang Nakal

Assalamu'alaikum warahmatullah, setelah sebelumnya kita sudah mengetahui Cerita Dongeng Anak Pohon Mahoni dan Ilalang, maka kali ini kita juga akan membahas tentang kisah yang dapat memberi pelajaran si buah hati tentang tidak bolehnya mempunyai sifat malas dan nakal, yuk kita langsung simak cerita dongengnya.

Dia sebuah desa hidup seekor tupai yang rakus dan pemalas. Si tupai tinggal bersama dengan neneknya yang sebatang kara di desa tersebut. Dan kemudian neneknya berkata kepada sang tupai 'Nenek sekarang sudah tua sehingga tidak kuat bekerja lagi. Cucuku sekarang engkau harus menggantikan nenek menggali tanah, menanam benih, merawat tanamannya dan memanennya kalau sudah panen'.

Si tupai itu mengangguk setuju, tetapi dalam hati dia malas untuk mengerjakan apa yang dipesankan neneknya. Setiap hari sang nenek menduga tupai bekerja di ladang padahal dia bermain-main bersama teman-temannya. Bermain lumpur dan yang paling dia sukai adalah mandi di sungai. Ketika saat dia pulang dia berpura-pura mengeluh bahwa badannya lelah sekali.

'Nek hari ini aku bekerja keras, Lihatlah Nek, kotornya badanku' kata si tupai. Saat neneknya sibuk di dapur menyiapkan makan malam yang lezat untuknya.

Ketika waktu untuk menanam kacang tiba, Si tupai meminta benih untuk di tanam di ladangnya tetapi sebenarnya dia tidak menanamnya sama sekali melainkan memakannya, sehingga tidak ada satupun benih yang menjadi tanaman.

Ilustrasi Si Tupai Yang Nakal +Pixabay 
Hari dimana dia harus merawat tanaman telah tiba, Setiap hari ia berangkat ke sawah, dan setiap malam ia mengeluh kepada neneknya tentang beratnya tupai bekerja. Suatu ketika neneknya ingin ikut bersama sang tupai untuk melihat tanaman yang telah ditanamnya. Si Tupai nakal bingung, namun ia ingat bahwa tetangganya yang sedang pergi ke pasar hari itu memiliki kebun kacang yang subur.

'Ah, tentu saja Nek, Mari kita pergi' kata si tupai yang menemukan ide.

Neneknya kagum dengan kesuburan kebun kacang yang di lihatnya tetapi tidak tau kalau itu bukan milik cucunya dan Si tupai menyombongkan dirinya kepada neneknya dan berkata bahwa semua ini adalah hasil kerjanya.

Akhirnya saat panen pun telah tiba si tupai sangat bingung karena dia tidak punya sebutir kacangpun untuk dipanen. Si tupai memutuskan untuk mencuri dari kebun tetangganya yang subur.

'Tetangganya seorang petani memiliki kacang banyak dan bagus. petani tidak akan merasa kehilangan jika aku berhati-hati' Ia kemudian tertawa sendiri.

Tetapi kemudian petani sadar dengan apa yang terjadi di ladangnya karena selalu merawatnya sendiri  dan berkata 'Aku akan menangkap pencuri kacang-kacangku.'

Petani itu kemudian membuat jebakan untuk menjebak tupai itu. Dia mengambil labu yang besar kemudian di sulap seperti kepala seseorang dan kemudian dilumuri lem yang lengket.

Tak lama kemudian sang tupai datang sambil berlari-lari. Ia memikirkan tentang makanan enak dari kebun petani. Di tengah ladang ia melihat labu itu.

  'Siapa itu,' katanya si tupai dan dia berlari menuju ke labu itu dengan marah.

  'Siapa kamu dan apa yang kamu lakukan di sini?' bentaknya pada labu itu, tetapi tidak ada jawaban.

  'Siapa kamu?' jerit si tupai. 'Katakan padaku sekarang juga atau aku pukul dan aku tendang.'

Tetapi tentu saja labu itu tidak berkata sepatah pun juga. Tupai itu marah sekali dan menendang si labu. Alangkah terkejutnya ia sewaktu merasa kakinya tidak dapat dia lepaskan.

  'Lepaskan aku!' bentak si tupai dan memukul labu. Kali ini tangannya melekat pada lem itu.

Sepanjang hari tupai itu melekat erat pada labu itu. Ia sangat kelaparan dan kehausan. Akhirnya ketika senja tiba, si petani datang ke ladangnya.

  'Ho ho,' tawanya, ketika petani melihat si tupai melekat erat pada labu.

  'Maling itu akhirnya tertangkap! Kau tidak akan pernah bisa mencuri lagi, tupai nakal!' Kemudian petani mengambil tupai itu dan membawanya pulang. (Tamat)
 
Dan itulah akhir dari kisah si tupai yang tidak mau bekerja karena malas dan suka mengambil kacang milik orang lain. Adek adek bisa membaca terus kisah kisah yang mempunyai pelajaran dan motivasi di kisahcerita.com

Pesan dari cerita Dongeng Anak ini adalah : Jangan malas bekerja dan suka mengambil milik orang lain yang bukan milik kita.

Dongeng Lainnya . . . .